Selasa, 02 Oktober 2007

Jawa Masih Pasar Terbesar Rokok

Sabtu, 23 September 2006

Magelang, Kompas - Pulau Jawa masih menjadi pasar terbesar untuk produsen rokok. Sekitar 69,2 persen produksi rokok nasional diserap konsumen di Jawa. Kondisi itu relatif tidak berubah selama bertahun-tahun karena penduduk di negeri ini terkonsentrasi di Jawa. Pada tahun 2005 produksi rokok nasional mencapai 202,3 miliar batang.

Menurut Manajer Produk PT HM Sampoerna Tbk Veronica Risariyana—dalam peluncuran varian baru perusahaan itu, Dji Sam Soe Filter di Losari Coffee Plantation Resort and Spa, Grabag, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, Jumat (22/9)—Kalimantan menjadi daerah yang paling kecil menyerap produksi rokok nasional, yakni hanya 1,2 persen. Persentase peredaran rokok yang lumayan besar berlangsung, antara lain di Sumatera (16,1 persen) serta Sulawesi dan Indonesia bagian timur (13,55 persen).

Dari sisi jenis rokok, menurut Veronica, konsumen lebih menyukai rokok keretek yang diproduksi dengan mesin, yakni sigaret keretek mesin full flavour (SKM FF), yang menguasai 37,6 persen pasar.

Sigaret keretek tangan (SKT), yang dilinting tanpa mesin, menguasai sekitar 37,5 persen konsumen, diikuti SKM low tar low nicotin (mild) sebanyak 17,2 persen, dan rokok putih (7,7 persen).

Belum ada target

Menurut Veronica, selama ini perusahaannya menguasai pasar jenis SKT dan SKM low tar low nicotin dengan produk bermerek Dji Sam Soe dan A Mild. Pasar rokok putih dipimpin Marlboro, yang diproduksi PT Philips Morin, yang merupakan perusahaan satu kelompok dengan PT HM Sampoerna. Tentang rokok jenis SKM FF, pasarnya selama ini dikuasai perusahaan lain.

Karena itulah, PT HM Sampoerna mengeluarkan varian baru untuk ikut mengisi pasar SKM FF. ”Untuk tahun pertama kami tidak mempunyai target tertentu, kecuali agar produk ini dikenal masyarakat. Varian baru ini dengan mudah ditemui konsumen,” kata Veronica.

Dia menambahkan, perusahaan rokok tak boleh menawari konsumen untuk mencoba produknya. Karena itu, dengan mendekatkan diri pada konsumen, diharapkan masyarakat lebih mengenal varian baru itu. (tra)

http://www.kompas.com/kompas-cetak/0609/23/daerah/2974040.htm

Tidak ada komentar: